Mataram – Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Lombok Timur menggelar penguatan kelembagaan bawaslu tahun 2025 dan evaluasi pengawasan tahapan-tahapan pemilu dan pemilihan bersama dengan DPR R1 yang di gelar di hotel Golden palace dari tanggal 17 -19 September.
Ketua Bawaslu Lombok Timur Suaidi Mahsun mengungkapkan, kegiatan bawaslu ini merupakan sebagai bentuk penguatan lembaga dan melalukan evaluasi -evaluasi dan memperkuat eksistensi Bawaslu dalam menjaga marwah demokrasi.
“Goalnya ini menjadi semacam evaluasi bagi kami untuk pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2029. Pastinya kan ada tahapan dan evaluasi, bagaimana nanti ke depan Bawaslu semakin baik,” ujarnya.
Menurut dia, peran Bawaslu sangat krusial sebagai hakim garis ketika pelaksanaan pemilu maupun pemilihan yang diharapkan memiliki integritas dan profesionalitas serta mengedepankan netralitas.
“Bawaslu itu sebagai hakim garis, mengawasi kecurangan, dan mengawasi apa saja mudah-mudahan hasil pemilu dan kontestasi pemilihan apapun bisa terjaga kemurniannya. Murni itu penting untuk melahirkan generasi pemimpin yang jauh berkualitas,” terangnya.
Salah satu narasumber yang merupakan pegiat pemilu Roby R. Repi mengatakan, pemilu di indonesia pasca orde baru berlangsung sangat kompetitif dan dinamis, ini dapat dilihat dari partai politik dan keterlibatan masyarakat dalam pemilu.
Kondisi ini juga menggambarkan bagaimana prosss perkembangan demokrasi prosedural di indonesia sesungguhnya. Namun penomena lain yang perlu di cermati adalah regulasi, struktur penyelenggara pemilu, dan kultur masyarakat yang mempengaruhi kualitas pemilu.
Selain itu juga, dalam pemililu,banyak tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara pemilu, di antaranya, kesenjangan kualitas SDM antar daerah, keterbatasan anggaran dan fasilitas di daerah, kompleksitas regulasi pemilu yang sering berubah, ancaman digital , disinformasi, keamanan siber, dan big data politik dan tingkat kepercayaan publik yang fluktuatif.
Sementara itu, Dr H Muhammad Ahyar selaku narasumber mengatakan berdasarakan hasil survei litbang Kompas januari 2025, citra KPU dan bawaslu meningkat jika dibandingkan periode sebelumnya. Citra Bawaslu tercatat lebih tinggi mencapai 81, 08 persen, sementara KPU diangka 80.03 persen.
Sementara itu, Anggota DPR RI Fauzan Khalid mengaku apa yang menjadi rekomendasi dari peserta, dirinya selaku komisi II DPR RI siap mengawal apa yang disampaikan peserta. Untuk itu, dirinya meminta kepada bawaslu kabupaten lombok timur untuk menyampaikan rekomendasi ini secara tertulis.
“Rekomendasi – rekomendasi seperti ini sangat bermanfaat bagi bawaslu dan demokrasi kita. Saya siap untuk menampung semuanya dan membahas bersama teman – teman di komisi II nanti,”paparnya.
Adapun kegiatan penguatan kelembagaan itu melibatkan perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas), mulai NU, Muhammadiyah. Lalu organisasi mahasiswa ekstra kampus (ormek), tokoh agama, akademisi serta dari perwakilan media.(01)